Banyak dikalangan kita yang tidak 
menjaga lidah dan hatinya terhadap ulama-ulama islam yang telah berjuang
 untuk meninggikan islam, terlebih lagi pada saat ini, setelah 
terjadinya revolusi rakyat Mesir yang mengakibatkan  Presiden Mesir 
Muhammad Husni Mubarok meletakkan jabatannya kepada Majlis Petinggi 
Tentera.
Sebahagian orang menuduh Syeikh Azhar Ahmad Toyyib dan Doktor Ali Jum`ah
 tidak pro terhadap demontrasi yang dilakukan oleh kumpulan 
pemuda-pemuda Mesir, mereka menganggap Syeih Ahmad Toyyib dan Syeikh Ali
 Jum`ah adalah ulama yang jahat dan penjilat pemerintah, mereka tidak 
mampu untuk bersangka baik terhadap ulama-ulama islam.
Mereka menganggap bahwa Syeikh Azhar berdiri bersama pemimpin yang 
zolim, mereka juga bertanya kenapa Azhar tidak berfatwa seperti Syeikh 
Yusuf Qardhawi tentang bolehnya revolusi, sebelumnya saya akan sebutkan 
sikaf dan fatwa Syeikh Ahmad Toyyib ketika terjadinya Demontrasi rakyat 
Mesir.
1 - Syeikh Ahmad Toyyib memperbolehkan Demontrasi dengan syarat aman, 
dan jauh dari kekerasan, sebab jika ada kekerasan maka akan dapat 
menimbulkan fitnah kepada umat islam sendiri.
2 - Ketika terjadi Demontrasi dengan kekerasan,(tanggal 28 - 1 - 2011 ) 
sehingga gedung-gedung pemerintahan di bakar, mobil-mobil polisi di 
bakar, sehingga jatuh korban dari pihak Pendemontrasi dan pihak 
kepolisian, kedai, toko-toko dan pusat perbelanjaan di rampas, di jarah 
dan di hancurkan maka turunlah seruan Syeikh Azhar agar para 
Pendemontrasi tidak menggunakan kekerasan, membakar, dan menjarah 
barang-barang dagangan.
3 - Ketika terjadi bentrokkan diantara pro Husni Mubarok dan Pro 
Demontrsi sehingga merenggut jiwa dari kedua belah pihak, maka Syeikh 
Azhar menghimbau agar pemuda-pemuda datang ke Masyaikhatul Azhar 
membicarakan jalan keluar yang terbaik untuk ummat sehingga tidak 
menelan korba jiwa dari kalangan umat islam, keresahan azhar sangat 
terlihat ketika kondisi Mesir menjadi kacau dan tidak aman, jadi menurut
 Syeikh Azhar jalan yang terbaik adalah duduk bersama berunding mencari 
jalan penyelesaian.
4 - Ketika banyaknya pendemo yang jatuh menjadi korban maka Syeikh Azhar
 mengeluarkan pernyatan bahwa orang yang meninggal ketika waktu 
berdemontrasi adalah gugur secara Syahid, sebagaimana yang di jelaskan 
oleh Duta besar Azhar dan juru bicaranya Rifa`ah Thahthawi di surat 
kabar mingguan Sautul Azhar 15 Rabi`ul Awwal 1432 H.
5 - Syeikh Azhar juga mengutus Doktor Hasan Syafi`i ke Medan Tahrir 
untuk menyampaikan seluruh perasaan hati Syeikh Azhar, tetapi disebabkan
 ramainya para pengunjuk rasa sehingga Doktor Hasan Syafi`i tidak mampu 
masuk ke Medan Tahrir, sehingga beliau turun bergabung dengan para 
Pendemontrasi di kawasan jalan Masbiru ( berhampiran dengan pusat 
televisi dan medan Tahrir -red).
6- Syeikh Azhar juga menegaskan bahwa Azhar berdiri bersama rakyat Mesir
 dan perubahan.
Di sini juga saya ingin menegaskan bahwa antara Syeikh Qardhawi dan 
Syeikh Ahmad Toyyib memiliki pandangan yang berbeda didalam 
menyelesaikan permasalahan yang berlaku di Mesir, dan ini suatu 
kewajaran bagi ulama islam yang memiliki keilmuan dan kekuatan untuk 
berijtihad, kedua-duanya menginginkan maslahah yang baik bagi umat 
islam, tetapi jalan pemikiran dan dasar-dasar dalil mereka memiliki 
perbedaan.
Perbedaan pendapat Syeikh Ahad Toyyib dengan Syeikh Qardhawi bukan 
berdasarkan kecintaan terhadap dunia, tetapi berdasarkan mana yang 
paling terbaik dari antara yang baik dan menjauhkan kemudratan yang 
lebih besar dari umat islam khususnya rakyat Mesir.
Di tegaskan oleh jugu bicara Azhar Rifa`ah Thahthawi bahwa Syeikh Azhar 
telah mengundang Syeikh Yusuf Qardhawi untuk mengadakan berbagai macam 
kegiatan di Mesir, yang selama ini ( sebelum diangkatnya Syeikh Ahmad 
toyyib menjadi Syeikh Azhar -red ) Syeikh Yusuf Qardhawi tidak boleh 
datang dan mengisi program ilmiyah di Mesir dan Azhar, tetapi Syeikh 
Ahmad Toyyib mmembuat perubahan dengan menerima Syeikh Qardhawi menjadi 
anggota dewan pusat penelitian islam ( Majma` Bu`uts Islami - red ) dan 
mengundangnya untuk menghadiri dan menyampaikan kajian ilmiyah di 
muktamar Ikatan graduan Azhar, pada tanggal 25 Januari 2011 Syeikh 
Qardhawi juga hadir dalam jemputan Syeikh Azhar, tetapi pihak keamanan 
dan kepolisian Mesir ingin menangkap Syeikh Yusuf Qardhawi, dengan 
lantang Syeikh Ahmad Toyyib berkata kepada kepolisian " Bila kamu 
tangkap Syeikh Yusuf Qardhawi maka saya akan melatakkan jabatan dari 
Syekh al-Azhar".
Beginilah sikap Syeikh al-Azhar terhadap Syeikh Yusuf Qardhawi, beliau 
sangat menghormati Syeikh Qardhawi.
Ada juga di kalangan ulama yang berpendapat bahwa perubahan itu di 
tuntut, berunjuk rasa itu perlu tetapi tidak dengan kekerasan, dan tidak
 boleh memberontak dan keluar dari pemimpin dan menuntutnya turun, 
tetapi bersabar sebagimana yang telah berlaku dengan ulama salafus 
Solihin. alasan mereka sebagai berikut :
1 - Didalam agama islam tidak ada ketentuan berapa tahun khalifah dan  
pemimpin menjabat kedudukkan, tidak di sebutkan didalam  al-Qur`an dan 
al-Hadis tentang masa jabatan, sebab itulah Abu Bakar,  Umar, Usman, Ali
  dan Mu`awiyyah menjabat kedudukkan khalifah sampai  hayat mereka, dan 
hal ini telah berjalan  terus sampai masa ke khalifahan  Usmaniyah, 
bagaimana jika kita membuat kembali kekhalifahan  islam, apakah kalifah 
sepanjang umur atau di tentukan waktunya, cobalah  cari dalil qur`an dan
 sunnah tentang penetapan batas waktu jabatan  pemimpin.
Lagi pula Mubarok telah menegaskan bahwa dia tidak akan  mengikuti 
pemilhan umam lagi, dan masa  jabatannya akan berakhir pada bulan  
september tahun 2011 ini, dengan begitu perlu bersabar sampai bulan 
september sehingga tidak menelan korban jiwa yang banyak.
2 - Kezoliman Mubarok bukan berarti membolehkan kita untuk keluar dari  
kekuasaanya, sebab Rasul telah melarang hal yang demikian
، عن النبي صلى  الله عليه وسلم ، قال : " من كره من أميره شيئا فليصبر ، 
فإنه من خرج من  السلطان شبرا مات ميتة جاهلية " *
Artinya : "Barang siapa yang benci terhadap pemimpinnya maka hendaklah bersabar, maka sesungguhnya orang yang keluar dari pemimpinnya walupu satu jengkal maka dia mati seperti orang jahilyyah. HR Bukhari. 6665
3 - Hadis Rasulullah s.a.w :
Artinya : "Barang siapa yang benci terhadap pemimpinnya maka hendaklah bersabar, maka sesungguhnya orang yang keluar dari pemimpinnya walupu satu jengkal maka dia mati seperti orang jahilyyah. HR Bukhari. 6665
3 - Hadis Rasulullah s.a.w :
                                                                                                          
 عن الزبير بن عدي ، قال : أتينا  أنس بن مالك ، 
tقشكونا إليه ما نلقى من الحجاج ، فقال : " اصبروا ، فإنه  لا يأتي عليكم 
زمان إلا الذي بعده شر منه ، حتى تلقوا ربكم " سمعته من  نبيكم صلى الله 
عليه وسلم        
ِArtinya : Berkata Zubair :Kami  mendatangi Anas bin Malik,maka kami 
mengadu kepadanya dari kezoliman  Hajaj yang menimpa kami, Maka berkata 
Anas : Sabarlah kamu semuanya,  karena tidak akan datang masa kepada 
kamu kecuali yang setelahnya itu  lebih buruk lagi darinya, sehingga 
kamu berjumpa tuhanmu , Aku telah 
mendengar hal ini dari Nabi kamu s.a.w.HR.Bukari no:6675.
4 - Hadis Rasulullah :
mendengar hal ini dari Nabi kamu s.a.w.HR.Bukari no:6675.
4 - Hadis Rasulullah :
 سأل سلمة بن يزيد الجعفي رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال : يا نبي الله
 أريت  إن قامت علينا أمراء يسألونا حقهم ويمنعون حقنا فما تأمرنا ؟ فأعرض 
عنه، ثم سأله فأعرض عنه، ثم سأله ثانية أو ثالثة، فجذبه الأشعث بن قيس ، 
وقال " اسمعوا وأطعوا فإنما عليهم ما حملوا وعليكم ما حملتم 
Artinya :  Salamah bin Yazid bertanya kepda Rasulullah s.a.w. beliau 
berkata : Wahai Nabi Allah ! Bagaimana pendapatMu jika yang memimpin 
kami meminta hak mereka kepada kami ( keta`atan ), dn tidak memberikan 
kepada kami hak-hak kami, Apa yang kamu suruh untuk kami perbuat?, maka 
Rasul berpaling darinya, kemudian dia ( Salamah-red ) bertanya pula, 
Rasulpun berpaling darinya, kemudian dia bertanya pula kali yang kedua 
atau yang ketiga, maka al-Asy`ats bin Qais menariknya, Bersabda 
Rasulullah :Dengarkan dan ta`atkan kamulah ( pemimpin-pemimpin kamu-red )
 Sesungguhnya atas mereka tanggung jawab yang mereka bawa, dan diatas 
pundak kamu tanggung jawab yang kamu pikul. (HR Muslim no 1846 ).
cukup tiga hadis  ini saja, sebab banyak lagi hadis-hadis yang lain yang
 melarang untuk  keluar dari pemerintah, bahkan di perintahkan untuk 
bersabar.
Berkata Imam al-Hafizh Abu Ja`far Ahmad bin Muhammad at-Thohawi 321 hijriyah :
Artinya : Kami tidak berpendapat untuk keluar dari keta`atan terhadap pemimpin-pemimpin kami dan yang memegang perkara kami walaupun mereka itu jahat.( Aqidah Tohawi ) ولا نرى الخروج على أئمتنا وولاة أمورنا إن جاروا
Berkata Imam al-Hafizh Abu Ja`far Ahmad bin Muhammad at-Thohawi 321 hijriyah :
Artinya : Kami tidak berpendapat untuk keluar dari keta`atan terhadap pemimpin-pemimpin kami dan yang memegang perkara kami walaupun mereka itu jahat.( Aqidah Tohawi ) ولا نرى الخروج على أئمتنا وولاة أمورنا إن جاروا
Dari  hadis seperti ini lah para shabat dan tabi`in bersabar dari 
kezoliman  Hajaj as-Saqafi yang telah banyak membunuh dari para sahabat 
Rasul dan  Tabi`in.
Demikian juga Imam Ahmad bin Hanbal dan para ulama-ulama besar yang di siksa ( didalam permaslahan al-Qur`an itu makhluk atau qadim ), mereka bersabar dengan pendapat mereka, tetapi mereka tidak mengajak umat untuk membrontak kekhalifahan Abbasiyyah dan tidak mengajak umat menjatuhkan khalifah.
Demikian juga Imam Ahmad bin Hanbal dan para ulama-ulama besar yang di siksa ( didalam permaslahan al-Qur`an itu makhluk atau qadim ), mereka bersabar dengan pendapat mereka, tetapi mereka tidak mengajak umat untuk membrontak kekhalifahan Abbasiyyah dan tidak mengajak umat menjatuhkan khalifah.
Ini adalah sikap ulama-ulama  salaf, kita tidak boleh kata mereka bodoh 
kerena tidak berusaha untuk  mengobah keadaanm tetapi mereka sudah 
menasehati, jadi tindakkan  terakhir bersabar atas kezoliman. 
Sebenarnya masih banyak lagi alasan ulama-ulama yang tidak membenarkan 
menjatuhkan pemimpin tanpa keputusan undang-undang tetapi kami padakan 
saja dalil mereka.
Kesimpulannya :
1 - Janganlah kita mudah berburuk sangka dan menghina apa yang telah di 
sampaikan oleh ulama-ulama kita, cobalah mengambil segi baiknya, sebab 
mereka berpendapat seperti itu karena memiliki alasan yang tertentu dan 
berdalilkan syari`at.
2 - Perjuangan rakyat Mesir belum habis, memerlukan kegigihan dan 
kesabaran untuk mencapai tujuan, membersihkan Mesir dari Raswah, korupsi
 , dan kejahatan, lihat Tunis sampai sekarang msih dalam keadaan tidak 
aman, kita juga perlu lihat Indonesia yang pernah berhasil menjatuhkan 
Suharto karena beliau suka korupsi dan zolim, tetapi setelah revolusi 
terjadi, Suharto jatuh dari kursinya, korupsi juga masih berjalan, 
roswah juga masih berlaku, kejahatan juga tidak pernah reda.
3 - Mesir bukan hanya memerlukan revolusi Presiden tetapi juga sangat 
memerlukan revolusi akhlak, yang mana akhlak pemudanya sekarang 
benar-benar rusak, ganja,obat-obat terlarang sudah menjadi teman bagi 
sebahagian pemuda, pencurian, penodongan dan pembunuhan juga banyak 
berlaku, membuang sampah di jalanan, kencing di sembarang tempat, tidak 
menjalankan tugas dengan benar dan ssterusnya, jika kita telah berhasil 
merubah presiden tetapi tak mampu merubah akhlak rakyat maka jangan 
heran jika akan datang presiden berikutnya yang suka Roswah dan korupsi,
 jangan heran jika kita ingin melaksanakan segala penyiapan surat 
menyurat mendapat kata-kata " Bukrah " ( Besok - red ).
http://allangkati.blogspot.com/2011/02/menyikap-sikap-syeikh-azhar-dan-mufti.html
http://allangkati.blogspot.com/2011/02/menyikap-sikap-syeikh-azhar-dan-mufti.html

No comments:
Post a Comment